Minggu, 31 Januari 2021

Created by Today


Future is created by what you do today, not tomorrow
-
SGN Consulting
Soeket Ganesha Nusantara


Kamis, 28 Januari 2021

Never Ever Hurt


Never ever hurt the feeling of your loyal customers
-
SGN Consulting
Soeket Ganesha Nusantara


Rabu, 27 Januari 2021

Together & Success


Coming together is a beginning, staying together is progress, and working together is success 
– Henry Ford
-
SGN Consulting
Soeket Ganesha Nusantara



Right Amount

Dulu saat tidak tertib minum air putih dan tidak rajin olahraga yang menyebabkan tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, sehingga memicu penurunan tekanan darah atau hipotensi, yaitu jika tekanan darah berada di bawah 90/60 mmHg. Gejalanya adalah pusing, mual dan muntah, lemas dan pandangan buram.

Dikarenakan hipotensi tersebut, akhirnya disarankan untuk merubah pola makan dan gaya hidup, yaitu misalnya dengan memperbanyak konsumsi makanan dengan kadar garam tinggi, memperbanyak konsumsi cairan, dan berolahraga secara teratur.

Namun tentu saja ada batasnya, terutama untuk konsumsi garam. Karena jika tekanan darah kita diatas 140/90 mmHG maka kita akan dinyatakan mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi. Sebagai catatan tekanan darah dikatakan normal jika berada di sekitar 120/80 mmHg, tentunya tergantung usia.

Untuk itu pastikan kita dapat jaga tekanan darah sehingga memenuhi kriteria tekanan darah normal, agar tidak pingsan karena mengalami tekanan darah rendah dan tidak pusing karena mengalami tekanan darah tinggi.

--

Sumber foto : linkedin.com/company/warehouse.space

Setelah sebelumnya kita membahas Right Place yaitu salah satu standarisasi metode penyimpanan dengan tujuan tercipta ketepatan lokasi penyimpanan, standarisasi lainnya dalam Warehouse yang perlu dilakukan adalah Right Amount.

Right amount atau ketepatan jumlah penyimpanan adalah jumlah material yang kita simpan tidak boleh melewati batas maksimum yang telah ditentukan. Misalnya dalam penumpukan barang di Gudang tidak boleh melewati batas tinggi dari maksimum penumpukan.

Salah satu tujuan dari right amount ini adalah untuk mencegah kerusakan material karena tentunya terdapat sebagian material yang tidak boleh disimpan dan tidak boleh ditumpuk dalam jumlah berlebihan.

Tujuan lainnya adalah untuk efektivitas area penyimpanan yang ada pada Gudang. Terlebih jika kita mempunyai space dan luas Gudang yang terbatas.

Untuk itu sebelumnya kita perlu membuat standar maksimum jumlah barang yang boleh disimpan dalam Gudang dan standar maksimum tinggi tumpukan dari setiap barang yang ada dan yang akan disimpan di Gudang.

Cara menata barang di gudang salah satunya yang efisien adalah dengan menggunakan sistem block stacking, yaitu barang disusun secara vertikal sehingga membentuk blok. Dengan pengaturan ini akan dapat menghemat ruang. Namun faktor tinggi tumpukan harus diperhatikan.

Maksimum tinggi tumpukan yang menjadi batas ketinggian juga berkaitan dengan faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Gudang, karena dapat menimbulkan potensi bahaya yang bisa mengakibatkan cedera.

Staf harus dilatih untuk membungkus dan mengamankan barang dengan baik dan benar, selain itu juga perlu memakai PPE atau APD (alat pelindung diri), lalu menggunakan pola penumpukan yang direkomendasikan, dan mengikuti panduan produsen untuk tinggi penumpukan yang aman dan total kapasitas berat yang di sarankan.

Selain faktor keselamatan terhadap pekerja, penumpukkan barang terlalu tinggi dan penyimpanan barang terlalu banyak dapat menimbulkan resiko rusaknya barang yang meningkat dikarenakan beban yang harus ditahan dan yang harus disimpan.

Untuk itu pastikan inventory kita jaga sehingga memenuhi kriteria Right Amount, agar tidak shortage jika kekurangan barang dan tidak rusak dan berbahaya jika kelebihan barang.

---                                         

Sekali lagi, pastikan kita dapat jaga tekanan darah sehingga memenuhi kriteria tekanan darah normal, agar tidak pingsan karena mengalami tekanan darah rendah dan tidak pusing karena mengalami tekanan darah tinggi. Misalnya dengan mengatur pola makan sehat dan gizi seimbang, kurangi asupan garam dan kafein, rutin berolahraga, pertahankan berat badan ideal, kelola stres dengan baik, hindari merokok dan hindari minuman beralkohol.

 

Salam sehat dan salam improvement.

27.01.2021

Taufan Yanuar

Senin, 25 Januari 2021

King


If you are King don't claim that you are King
-
SGN Consulting
Soeket Ganesha Nusantara


Senin, 18 Januari 2021

Rabu, 13 Januari 2021

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un

 


Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun turut berduka cita atas wafatnya Syekh Ali Jaber (14.01.2021)

Selasa, 12 Januari 2021

Right Place

 Tahun 90-an, terdapat striker haus goal yang bernama Filippo Inzaghi. Sir Alex Ferguson pernah berujar bahwa Inzaghi sudah offside sejak lahir, saking kesalnya karena Inzaghi kerap berada di dekat dengan gawang.

Dari fisik, Inzaghi kurus, teknik bolanya juga kurang namun jumlah golnya cukup banyak. Kebanyakan goal Inzaghi dikarenakan dia selalu di posisi yang tepat (The Right Man in The Right Place) dan punya sense penempatan posisi yang bagus (sense of positioning) untuk menendang bola masuk ke dalam gawang.

Bahkan legenda Belanda bernama Johan Cruyff mengatakan “Sebenarnya dia tidak bisa bermain sepakbola. Hanya saja, dia selalu berada di posisi yang tepat." .

---

Sumber foto : embrace.co.za

Pernah mencari barang yang sangat diperlukan, namun lupa menaruhnya dimana? Sehingga memakan waktu yang cukup lama.

Di gudang sebagai tempat penyimpanan barang untuk proses Produksi jika terjadi hal serupa maka akan merugikan banyak hal. Jika sampai Departemen Produksi sebagai jantung perusahaan sempat tertunda maka akan dapat membuat line down dan lose time.

Untuk itu metode penyimpanan material wajib diperhatikan secara ideal, tepat dan akurat sehingga menjadi standarisasi dalam hal pemahaman metode dalam penyimpanan dan pelaksanaan sesuai dengan prosedur yang ada.

Salah satu standarisasi metode penyimpanan adalah Right Place, yaitu ketepatan lokasi penyimpanan dengan cara memastikan material tertentu harus disimpan pada lokasi tertentu juga, tidak boleh dicampur dengan material lainnya apalagi dengan material yang memiliki jenis yang berbeda.

Ada 4 langkah dalam Right Place, yaitu

  1. Standar pola penyimpanan
  2. Label pada material
  3. Label pada rak
  4. Garis batas di lokasi penyimpanan

Untuk menentukan pola penyimpanan dalam gudang, kita harus memahami terlebih dahulu bagaimana karakteristik dari produk tersebut, apa kelebihannya dalam sisi penyimpanan, apa saja masalah-masalah yang bisa terjadi saat dalam masa penyimpanan.

Dengan memahami karakteristik tersebut kita dapat membuat strategi penyimpanan yang baik dan benar. Hal ini demi tujuan agar dapat menyelamatkan perusahaan anda dari kerugian sebagai penerapan sistem manajemen gudang.

Setiap barang yang disimpan di dalam gudang harus mempunyai label yang berisikan informasi mengenai nama barang, kode barang dan barcode ID pada setiap barang masing-masing. Label ini akan sangat membantu kita dalam melakukan pelacakan dan pengambilan barang.

Selain label pada setiap barang, juga perlu penamaan dan pemberian label pada setiap rak dan setiap segmen ruang penyimpanan untuk menempatkan arah yang tepat dan mudah. Perencanaan ruang tergantung jenis dan stok barang yang terkadang sering berubah. Meskipun lokasi dan ruangan di gudang sempit, tetap harus dilakukan pemberian batas di sekitar lokasi penyimpanan sebagai pembatas. Dengan tujuan agar barang yang satu tidak tercampur dengan barang yang lain.

Penempatan barang pada gudang akan dapat menjadi masalah yang serius jika tidak diperhatikan dengan baik, karena akan berdampak pada efisiensi gudang dan kerapian. Gudang yang luas, bersih, dan aman akan kurang bernilai jika barang tidak dapat diposisikan di tempat yang strategis. Penempatan barang-barang di lokasi penyimpanan yang baik dan benar akan meningkatkan aksesibilitasnya dan mempercepat waktu pengiriman. Sehingga akan membantu perusahaan dalam mencapai target dan meraih goal.

---                                         

Tahun 2010, usia Inzaghi sudah mencapai 37 tahun. Kala itu lini depan AC Milan selain diperkuat oleh Inzaghi juga terdapat nama tenar seperti Ibrahimovic, Pato dan Robinho. Saat laga di Liga Champions yang mempertemukan antara Madrid vs Milan, Jose Mourinho lebih takut terhadap Filippo Inzaghi.

"Saya tak tahu apakah Allegri akan memainkan lima atau enam penyerang, itu bukan urusan saya, Ia bisa memainkan 10 penyerang kalau mau. Tapi, yang paling penting, Inzaghi tak main atau pertandingan bakal sulit. Anda harus menghormati pemain-pemain ini. Mereka bisa membuat perbedaan. Hanya saja, saya lebih suka jika Inzaghi tak bermain." ujar Mourinho.

Hal ini dikarenakan Inzaghi adalah striker oportunis, yang jika dimainkan akan menghadirkan kejutan untuk mencapai target kemenangan dan meraih goal.

 

Salam sehat dan salam improvement.

13.01.2021

Taufan Yanuar

Selasa, 05 Januari 2021

5 Productivity Tips for Managing Change During Covid-19

 

The COVID-19 pandemic will undoubtedly become one of the defining moments of our lifetimes. The way we have banded together to combat the crisis has been inspiring on so many levels. Hoarding toilet paper on the other hand, well …

It’s important for organizations to understand that being flexible in uncertain times is of the utmost importance to ensure workers stay healthy and can prioritize properly to maintain productivity—and positivity—while managing change.

Of course, Management of Change has traditionally been focused on operations at the plant itself—faulty materials, defects, abnormal operating environments, etc., but this is different. Many organizations that are not accustomed to a total telecommuting structure will have to adapt and adapt quickly.

  1. Keep Them Healthy
    Companies’ No. 1 priority during a pandemic is ensuring the health, safety and well-being of workers and their families. Many areas have already implemented shelter in place orders, including lockdowns in countries such as Italy, Spain and France (one citizen even ran a marathon—yes, a marathon—going back and forth on his balcony), but there are many germ-eliminating tips that you can share with your workers to keep their homes safe.

Make sure employees are following any guidance, updates and recommendations from organizations like the World Health Organization, the U.S. Centers for Disease Control and Prevention and the European Centre for Disease Control and Prevention to help flatten the curve to ensure the health and safety of millions of people. All of Sphera’s employees are currently working from home and receiving regular updates from human resources as the situation remains fluid. It is important to communicate not only business-related messaging with employees but also pertinent information to ensure they are receiving updates on how they can keep themselves and their families healthy.

Also, just like the marathon man showed, it’s important to stay active even when you’re working from home. Cheapism.com has some links to some good buys on exercise equipment if you need something, and CNBC has a good list of workout apps to keep active while at home.

  1. Mental Health Is Just as Important
    Making sure workers are staying healthy includes mental health as well. Most people are not accustomed to staying in their homes for long stretches like this. Boston.com has a great list of video board games like “Catan,” “Ticket to Ride” and “Words With Friends” that you can recommend to your employees to play during lunch breaks or after-hours to help maintain camaraderie and social interaction. And there are great virtual tools like Google Hangout, Skype or Zoom to help colleagues stay connected.

It’s also important to practice social distancing, but suggest your workers go out for a walk around their neighborhoods to get some fresh air while maintaining a safe distance from other passersby. Fast Company has a great list of tips as well in a recent article, including “creating a routine,” “managing your information intake” and “recognizing your needs.” Of course, if a worker needs to talk to someone, many insurance plans do offer Employee Assistance Programs, which offer free, confidential counseling. There are also a lot of great resources that employees can find online, including this list from the National Alliance on Mental Illness.

“Leaders are the culture setters within organizations—an even more critical role in our new virtual workforce,” wrote Kelly Greenwood, the founder and CEO of Mind Share Partners, a not-for-profit that focuses on workplace mental health, in Forbes. “It’s on us to help pave the way for our teams.”

Exactly.

  1. Keep Up the Good Work
    Some employers tend to think that a work-from-home situation leads to a drop in productivity. Studies have shown that is not true. Airtasker, a “gig” economy platform surveyed 1,004 full-time employees last year and found that remote workers worked 21.9 days a month compared with 20.5 days for in-office workers, which translates to an additional 16.8 days per year.

Remote workers do take longer breaks—22 minutes on average vs. 18 for in-office workers—but people working from home log, on average, 27 “unproductive” minutes per day vs. 37 for in-office workers. Yes, there tends to be distractions at home, especially with kids and pets seeking workers’ attention, so 61% of remote workers said it was easy to focus during the workday vs. 71% for in-office colleagues.

That’s why it’s important for employers to be understanding if work schedules need to change to accommodate the current circumstances. Aircall, a cloud-based phone system company, has a great list of tips on how employees can stay productive while working at home, including sticking to a schedule, setting priorities and using the proper tools (comfort does help!).

  1. How Software Can Help
    Sphera’s mission is to create a safer, more sustainable and productive world. To that end, Sphera offers its customers Health and Safety Management tools that can help deal with the COVID-19 pandemic or any other virus outbreak for that matter.

Sphera’s Incident Management module, allows companies to capture information about when an employee has been exposed to or been diagnosed with COVID-19 or another virus. In response to COVID-19, a new feature of our Risk Assessment module will be deployed shortly to help companies survey the well-being and productivity of remote workers. Clients can use Sphera’s Audit module, to create new checklists to understand facility-readiness against guidance from sources such as the WHO, and the European and U.S. CDCs. Companies can also use Advanced Risk Assessment and Desktop Pro to assess business continuity and/or security risk from COVID-19.

  1. Stay Positive
    We know things can seem bleak, but that’s even more of a reason to maintain positivity. For instance, Spherions took part in a virtual happy hour recently and have been staying connected and sharing information on Yammer. People need social interaction. We also love this list from Museum Hack on “13 Creative Virtual Team Building Activities for Remote Teams.” Check it out and let us know what you’re doing to help employees stay positive. Use the hashtag #SpheraPositiveAtHome on social media.

It’s a cliché, but we’re all in this together, and we will get through this together. Stay safe everyone!


Sumber :
https://sphera.com/blog/5-productivity-tips-covid-19/

Jika Bumi Mengalami Kelebihan Oksigen

Jika bumi mengalami kelebihan oksigen (misalnya, kadar oksigen di atmosfer meningkat signifikan dari tingkat saat ini sekitar 21%), beberap...